Sabtu, 29 Januari 2011

Penuntun Penelitian Kolaboratif Dosen-Mahasiswa

PENUNTUN KEGIATAN PENELITIAN KOLABORATIF
DOSEN-MAHASISWA*)
By. Aswin H.Mondolang

A. RASIONAL
Belum terbentuknya iklim akademik dalam suatu lembaga pendidikan yang ditandai dengan kurangnya keterlibatan dosen dalam diskusi baik dalam forum ilmiah seperti seminar-seminar maupun dalam diskusi-diskusi yang bersifat informal, kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan dosen (penelitian, seminar, dll), rendahnya frekwensi pertemuan mahaiswa dengan dosen pembimbing, lamanya proses pembimbingan skripsi/tugas akhir, rendahnya produktivitas ilmiah yang dikerjakan oleh dosen dan skripsi oleh mahasiswa merupakan sederetan kendala yang harus diatasi. Untuk itu maka salah satu langkah strategik yang dapat membangun dan menumbuhkan iklim akademik yang terbuka, proaktif, dinamis ke arah interaksi akademik yang bermutu adalah dengan mengembangkan kegiatan penelitian bersama (kolaboratif).
Memang disadari bahwa penelitian yang dilakukan secara bersama (penelitian kolaboratif) mungkin dirasakan relatif masih baru di kalangan lembaga pendidikan seperti di jurusan fisika FMIPA UNIMA Tondana khususnya, bahkan pada dunia pendidikan pada umumnya yang mungkin disebabkan karena kurangnya bahkan (mungkin) tidak tersedianya penuntun/panduan dalam melaksanakan kegiatan penelitian kolaboratif.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan bersama yang dikenal dengan penelitian kolaboratif, dan untuk dapat mewujudkannya maka sikap proaktif dari para pakar (dosen) perguruan tinggi sangatlah diperlukan. Jika kegiatan penelitian ini melibatkan mahasiswa maka hal ini akan berdampak pada akselerasi penyelesaian penulisan Tugas Akhir/Skripsi mahasiswa. Dengan demikian penelitian kolaboratif sangat menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya serta memberikan keuntungan bagi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan/ pembelajaran.
B. PENGERTIAN
Penelitian kolaboratif adalah, penelitian antara dosen dengan mahasiswa yang menulis skripsi (dan dapat dikembangkan melibatkan guru mitra). Penuntun/Panduan penelitian kolaboratif ini memiliki penekanan pada penelitian dengan rancangan interaktif antara penelitian payung dengan penelitian payungan.
Penelitian kolaboratif adalah penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (dosen, guru, atau mahasiswa). Penelitian kolaboratif dilakukan untuk membangun budaya ilmiah di kalangan dosen, mahasiswa (yang sedang menyusun skripsi) dan guru sebagai praktisi pendidikan. Penelitian kolaboratif ini sangat penting untuk dikembangkan di Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA untuk meningkatkan budaya ilmiah di kampus. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian kolaboratif tersebut maka diperlukan penuntun/panduan penelitian kolaboratif. Penuntun/Panduan penelitian kolaboratif ini difokuskan pada penelitian dengan rancangan interaktif antara penelitian payung dengan penelitian payungan.
Penelitian dalam bidang pendidikan pada hakekatnya dimulai dari adanya keinginan untuk mengetahui, memperbaiki, mengembangkan, meningkatkan suatu variabel atau lebih yang biasanya diawali dengan suatu ide atau gagasan yang muncul dalam benak seseorang atau muncul melalui hasil komunikasi dari dua atau lebih pihak. Apabila ide atau gagasan yang muncul tersebut mulai ditindaklanjuti untuk memulaikan suatu penelitian dengan melibatkan pihak yang lain maka disitulah langkah awal dalam melaksanakan penelitian kolaboratif. Dengan kata lain, penelitian kolaboratif adalah suatu bentuk kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dua atau lebih pihak yang melibatkan diri sesuai dengan peranannya masing-masing mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara bersama-sama.
C. TUJUAN
Tujuan pengembangan kegiatan penelitian kolaboratif adalah :
1. Meningkatkan mutu, dan produk penelitian.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
a. Relevansi penelitian berkaitan dengan keunggulan dan kesesuaian materi penelitian dengan tuntutan kompetensi lulusan sebagai calon guru.
Kualitas penelitian dikaitkan dengan relevansi bidang kajian yang diteliti dengan tuntutan kompetensi lulusan sebagai calon guru
b. Mutu penelitian berkaitan dengan lingkup materi, ketajaman analisis untuk menentukan akar masalah atau gagasan inovatif yang dikembangkan dalam penelitian, uraian latar belakang teori yang menjadi landasan kerangka konseptual penelitian, serta metode yang menentukan keandalan rancangan, validitas proses, perolehan data dan ketepatan model analisis yang dipilih.
Kualitas penelitian difokuskan pada lingkup materi, ketajaman analisis untuk mengidentifikasi akar permasalahan, kreativitas penyelesaian masalah, pengembangan gagasan yang inovatif dan orisinil, uraian latar belakang, kerangka konseptual penelitian, rancangan penelitian, ketelitian pengumpulan data, dan ketepatan analisis data.
Kuantitas penelitian dikaitkan dengan jumlah hasil penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian dosen dapat berupa laporan penelitian dan artikel yang dipublikasikan dalam jurnal. Hasil penelitian mahasiswa dapat berupa skripsi yang disusun mahasiswa yang diikutkan dalam penelitian dosen.
c. Penelitian diharuskan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi (di kelas dan/atau di luar kelas). Produk dimaksud dapat berupa bahan ajar/bahan instruksional, metode/model pembelajaran yang spesifik sesuai karakteristik materi (bukan model-model pembelajaran namun dapat diturunkan dari model-model tersebut), pendekatan-pendekatan analisis materi (subject matter), pemanfaatan sumber pembelajaran dan media pembelajaran dll
Penelitian kolaboratif yang dilakukan difokuskan perbaikan pembelajaran di sekolah, perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya di Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA, pengembangan model/metode pembelajaran inovatif, pengembangan produk pendidikan seperti bahan ajar, animasi komputer, atau alat evaluasi. Hasil-hasil penelitian tersebut diarahkan pada produk-produk yang dapat digunakan di sekolah atau Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA.
2. Interaksi kegiatan meneliti akan dijamin jika adanya benang merah atau hubungan material antara penelitian payung (oleh kelompok dosen) dengan penelitian payungan (skripsi mahasiswa). Interaksi kegiatan penelitian harus digambarkan secara jelas dalam skema dan prosedur penelitian. Harus diingat bahwa penelitian payung bukan sekedar gabungan dari penelitian payungannya (penelitian skripsi mahasiswa) tetapi dalam rangka meningkatkan budaya meneliti antara kelompok dosen dengan mahasiswa. Budaya tersebut diimplementasikan dalam kegiatan penelitian yang diwadahi dalam penelitian payung (oleh kelompok dosen) dengan penelitian payungan (oleh mahasiswa yang menyusun skripsi). Pada kegiatan penelitian tersebut diharapkan terjadi interaksi secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa. Indikator munculnya interaksi tersebut ditandai dengan skema dan prosedur penelitian. Hal yang perlu diingat adalah penelitian payung bukan sekedar gabungan dari penelitian payungannya (penelitian skripsi mahasiswa).

D. MATERI DAN OBYEK PENELITIAN
Materi penelitian adalah pembelajaran di sekolah (SMP dan/atau SMA) atau perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA. Penelitian payung dan penelitian payungan dapat saja meliputi perkuliahan dan pembelajaran di sekolah, asalkan kerangka penelitian, perlakuan dan hubungan variabelnya jelas dan berkaitan (interaktif atau komparatif).
Aspek yang diteliti dalam penelitian adalah aspek-aspek pembelajaran di sekolah (SMP dan/atau SMA) atau perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA. Aspek tersebut dapat berupa metode/model pembelajaran, bahan ajar, evaluasi, modul praktikum, atau media pembelajaran. Kaitan penelitian payung dan penelitian payungan ditunjukkan dengan judul penelitian, kerangka penelitian, desain penelitian, dan judul penelitian payungan. Kaitan tersebut bersifat interaktif dan komprehensif.
Materi penelitian bukan merupakan duplikasi dari penelitian sebelumnya, baik penelitian dari tim yang bersangkutan atau tim lainnya. Penelitian yang diajukan dapat merupakan penelitian pengembangan dari penelitian sebelumnya, dan diuraikan secara jelas dalam kerangka konsep penelitian
E. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang dilakukan dalam payung penelitian dan penelitian payungan bergantung pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Desain penelitian tersebut dapat berupa penelitian tindakan kelas (PTK), desain penelitian eksperimental, atau penelitian pengembangan (R & D, research and development)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. PTK ini merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud dapat pembelajaran yang terjadi di sekolah (SMP atau SMA) atau pembelajaran di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA.
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang bertujuan mengungkapkan adanya sebab-akibat dengan menggunakan subjek yang tidak diacak. Desain penelitian yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan adalah desain kuasi-eksperimen
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk. Produk tersebut disusun berdasarkan hasil analisis data suatu penelitian yang dilakukan sebelumnya
F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KOLABORATIF :
Sebagaimana pengertian penelitian kolaboratif yang telah dikemukakan di atas maka langkah-langkah pelaksanaan suatu penelitian kolaboratif dimulai dari perencanaan (diaktualisasikan dalam bentuk proposal), implementasi, dan pelaporan. Bentuk/model perencanaan, implementasi dan pelaporan sangat berkaitan dengan karakteristik/model metodologi penelitian yang sesuai dengan bentuk permasalahan yang akan diteliti atau dikaji. Secara skematik pelaksanaan penelitian kolaboratif dapat ditampilkan sbb :
Skema 1 : Tahapan Pelaksanaan Penelitian Kolaboratif










Keterangan :
 Tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam rangkaian penelitian kolaboratif yang dilaksanakan secara bersama oleh tim penelitian (seperti : Dosen dengan Dosen, Dosen dengan mahasiswa) dimana produknya adalah proposal penelitian. Karena penelitian yang saat ini sedang digalakkan dalam dunia Perguruan Tinggi adalah penelitian yang terdiri atas penelitian induk dan penelitian bagian, maka seluruh anggota tim haruslah terlibat dalam penyusunan proposal baik proposal induk maupun proposal-proposal bagian dalam arti berperan serta sesuai dengan kompetensi dan peran yang akan dilaksanakannya. Perlu diingat bahwa dalam penyusunan proposal selalu berpedoman pada kaidah-kaidah yang baku baik secara umum maupun secara lembaga serta prinsip-prinsip metodologi penelitian. Sebagai catatan, setiap proposal perlu disampaikan dalam forum ilmiah (seminar) yang dilaksanakan untuk maksud tersebut dengan prosedur administrasi yang berlaku di lembaga tersebut dengan tidak mengurangi nilai-nilai ilmiah.
 Tahap Implementasi adalah tahap dimana seluruh rencana yang tertuang dalam proposal diimplementasikan/dilaksanakan. Pada tahap ini sangatlah perlu memperhatikan kompetensi pelaksana dengan mengacu pada prinsip-prinsip metodologi penelitian seperti validitas penelitian. Pada tahap ini pembagian tugas yang jelas merupakan suatu aspek yang jangan dilupakan.
 Tahap Pelaporan adalah suatu bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan penelitian dan sebagai alat mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian. Dalam konteks penelitian induk dan penelitian bagian, maka pelaporan penelitian induk biasa dalam bentuk Laporan Penelitian, sedangkan pelaporan penelitian bagian dalam bentuk Skripsi/Tugas Akhir. Yang harus dihindari adalah janganlah laporan penelitian induk disusun dalam bentuk gabungan dari laporan penelitian bagian (Skripsi/Tugas Akhir) tetapi hendaknya laporan penelitian bagian itu merupakan sumber data dan informasi dalam menyusun laporan penelitian induk. Baik hasil penelitian induk maupun hasil-hasil penelitian bagian haruslah diseminarkan dalam forum ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dengan prosedur administrasi yang ditetapkan.
G. ALUR PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF :
Proposal penelitian yang disusun oleh tim perlu diajuan kepada Ketua jurusan untuk mendapatkan legalitas sebelum diseminarkan dalam forum seminar jurusan baik proposal untuk penelitian induk maupun penelitian bagian. Tujuan pelaksanaan seminar adalah untuk mendapatkan masukan-masukan untuk kesempurnaan proposal yang diajukan. Sebagai catatan : seluruh anggota tim penelitian kolaboratif (mis. Dosen-Mahasiswa) harus hadir dalam pemaparan proposal.
H. MEKANISME PROSES PEMBIMBINGAN PENELITIAN PAYUNGAN.
Penelitian bagian adalah penelitian kolaboratif yang nantinya diaktualisasikan menjadi Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa. Karena akan menjadi Skripsi/Tugas Akhir maka dalam pelaksanaannya mahasiswa akan dibekali dan dibimbing oleh Tim pembimbing (Dosen) yang akan terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II. Proses pembimbingan dilaksanakan secara bersama-sama dalam bentuk diskusi pembimbingan antara Tim Pembimbing dengan mahasiswa dan bukan dalam bentuk pembagian tugas pembimbingan.
I. PERSYARATAN DOSEN DAN MAHASISWA
1. Persyaratan Dosen
(a) Ketua Peneliti : adalah dosen tetap yang aktif mengajar di jurusan Fisika, dibuktikan dengan keterangan dari ketua jurusan (apakah perlu ada surat keterangan?) Dianjurkan, ketua memiliki pengalaman (track record) yang relevan dengan materi penelitian yang diajukan. Hal ini ditunjukkan dengan uraian latar belakang, pengajuan masalah dan uraian penelitian yang pernah dilakuka. Pengalaman ketua peneliti juga ditunjukkan dalam curriculum vitae yang dilampirkan pada bagian akhir proposal penelitian.
(b) Anggota peneliti : adalah dosen tetap yang aktif mengajar di jurusan Fisika. Pengalaman anggota peneliti ditunjukkan dalam curriculum vitae yang dilampirkan pada bagian akhir proposal penelitian.
2. Persyaratan Mahasiswa
Mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian kolaboratif (untuk menyusun skripsi) adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan sbb :
(a) Tercatat sebagai mahasiswa aktif di program studi Pendidikan Fisika, FMIPA UNIMA.
(b) Tidak sedang menjalani sanksi akademik dan sanksi lainnya berkaitan dengan status kemahasiswaannya.
(c) Telah lulus matakuliah prasyarat yang ditentukan (disebutkan...).
(d) Telah menyelesaikan jumlah sks yang ditentukan (disebutkan...)
3. Persyaratan pembimbing :
Sesuai ketentuan pembimbingan yang berlaku di UNIMA, setiap mahasiswa yang menyusun skripsi dibimbing oleh dua orang dosen. Kebijakan jurusan : Pembimbing Akademik menjadi pembimbing skripsi. Selain ketentuan tersebut, dosen yang berhak membimbing adalah dosen yang aktif melaksanakan tridharma.
J. KERANGKA/STRUKTUR PROPOSAL
Struktur proposal (meliputi proposal payung dan proposal payungan) adalah sebagai berikut :
A. Proposal Penelitian Payung
Bab I Pendahuluan :
1. Latar Belakang, memuat uraian :
• masalah-masalah pembelajaran yang relevan dan layak untuk diteliti.
• Analisis masalah untuk menemukan akar masalah dan selanjutnya merumuskan model solusi atau inovasi penelitian
2. Rumusan Masalah : berbentuk pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah diturunkan dari model solusi atau inovasi yang dikembangkan dalam penelitian. Rumusan masalah lebih spesifik dari model solusi masalah. Rumusan masalah harus dapat menggambarkan kaitan permasalahan yang diteliti dalam penelitian payung dan penelitian payungan.
3. Tujuan Penelitian :
Dirumuskan tujuan masing-masing : penelitian payung dan penelitian payungan serta hubungannya. Rumusan tujuan penelitian sejalan atau bersesuaian dengan rumusan masalah penelitian
4. Produk dan Manfaat Penelitian : Uraiankan produk-produk yang akan dihasilkan melalui penelitian payungan dan penelitian payung. Perlu dideskripsikan perbedaan atau variasi antara produk penelitian payungan yang satu dengan penelitian payungan lainnya
Bab II Latar Belakang Teori dan Kerangka Konsep Penelitian
• Menguraikan teori-teori yang melandasi kerangka konsep penelitian
• Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan, baik materi maupun metodenya. Usulan akan memiliki tambahan keunggulan jika tim pengusul (ketua dan/atau anggota) memiliki pengalaman penelitian yang relevan atau yang menjadi landasan/acuan pengembangan penelitian yang diusulkan
• Menyajikan secara skematis kerangka konsep penelitian yang memuat elemen-elemen : pokok-pokok masalah - akar masalah – solusi masalah (berdasarkan dukungan teori/penelitian terdahulu) – penjabaran tujuan (terdiri atas penelitian payung dan penelitian payungan), metode penelitian yang menggambarkan : proses, materi/ variabel dan analisis penelitian induk dan penelitian bagian.
Bab III. Metode Penelitian
Komponen metode penelitian pada dasarnya mengikuti jenis penelitian yang dipilih.( eksperimen, PTK dll).
Unsur-unsur metode penelitian yang penting untuk dirumuskan secara jelas, dan sistimatik :
1. Rancangan Penelitian, harus menggambarkan :
• Posisi penelitian payung dan penelitian payungan (menurut materi pembelajaran, variabel, metode pembelajaran, penggunaan media/ sumber pembelajaran, dll)
• Rancangan perlakuan atau prosedur yang digunakan dalam penelitian payung dan payungan. Bagian ini akan menunjukkan jenis penelitian (utama) yang dikembangkan dalam penelitian payung dan payungan
2. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian payung dan penelitian payungan. Jika variabelnya berbeda harus dijelaskan bagaimana keterkaitan variabel antara penelitian payung dan payungan (serta keterkaitan variabel antar penelitian payungan), sehingga penelitian kolaboratif tersebut dapat menjawab tujuan penelitian dan solusi masalah. Jika variabelnya sama, harus dijelaskan hubungan perlakuan-perlakuan (metode, bahan ajar, media pembelajaran dll – sesuai rancangan penelitian), sehingga variabel dapat dikomparasi dan dianalisis untuk merefleksikan keunggulan perlakuan.
Rumusan variabel harus operasional dan selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator yang spesifik dan terukur. Indikator-indikator tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk instrumen penelitian (format observasi, format evaluasi produk, materi wawancara, materi tes dll).
3. Metode analisis : disesuaikan dengan rancangan penelitian payung dan masing-masing penelitian payungan
B. Proposal Penelitian Payungan
Bab I Pendahuluan :
1. Latar Belakang, memuat uraian :
• masalah-masalah pembelajaran yang relevan dan layak untuk diteliti (sebaiknya disertai data kuantitatif). Latar belakang harus fokus pada pokok masalah yang relevan dengan materi penelitian
• Analisis masalah untuk menemukan akar masalah dan selanjutnya merumuskan model solusi atau inovasi penelitian
2. Rumusan Masalah : berbentuk pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah diturunkan dari model solusi atau inovasi yang dikembangkan dalam penelitian. Rumusan masalah lebih spesifik dari model solusi masalah.
3. Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian dirumuskan secara spesik dan memberikan arah pada pokok-pokok penelitian. Tujuan penelitian sejalan atau bersesuaian dengan rumusan masalah penelitian
4. Produk dan Manfaat Penelitian : Uraiankan produk-produk yang akan dihasilkan melalui penelitian.
Bab II Latar Belakang Teori dan Kerangka Konsep Penelitian
• Menguraikan teori-teori yang melandasi kerangka konsep penelitian
• Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan, baik materi maupun metodenya.
• Menyajikan secara skematis kerangka konsep penelitian yang memuat elemen-elemen : pokok-pokok masalah - akar masalah – solusi masalah (berdasarkan dukungan teori/penelitian terdahulu) – penjabaran tujuan, metode penelitian yang menggambarkan : proses, materi/ variabel dan analisis.
Bab III Metode Penelitian
Unsur-unsur metode penelitian yang penting untuk dirumuskan secara jelas, sistemik dan sistimatik adalah :
i. Rancangan Penelitian :
Rancangan penelitian bergantung pada jenis penelitian yang dipilih (seperti penelitian eksperimen, PTK dll). Untuk mahasiswa yang belum memiliki pengalaman mengajar atau mengajar kurang dari satu tahun, dianjurkan untuk merancang penelitian skripsi dalam bentuk PTK, penelitian eksperimen. Jenis penelitian lain dapat dijaukan yang penting harus memiliki keunggulan dalam hal : kemanfaatan produk/hasil penelitian, metode, link dengan penelitian payung.
ii. Definisi operasional variabel penelitian, yang selanjutnya dijabarkan menjadi indikator-indikator penelitian. Untuk variabel pembelajaran, indikator harus meliputi indikator proses dan indikator capaian/target. Indikator-indikator tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk instrumen penelitian (format observasi, format evaluasi produk, materi wawancara, materi tes dll).
iii. Subyek penelitian ( eksperimen, PTK,dll) : uraian kriteria subyek penelitian disesuaikan materi dan rancangan penelitian. Untuk penelitian deskripsi diuraikan populasi, ukuran dan teknik penarikan sampel
iv. Prosedur penelitian : menguraikan tahapan-tahapan kegiatan penelitian (a.l. penyiapan kelas, penyiapan materi dan pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi proses, evaluasi capaian, refleksi, rekomendasi penelitian). Untuk penelitian eksperimen perlu diuraikan mekanisme pengendalian validitas eksperimen (internal dan eksternal)
v. Metode analisis (sesuai jenis penelitian yang dipilih)
Daftar Pustaka (sistem nama penulis, tahun, judul, penerbit)
Lampiran :

*)Tulisan ini banyak diinspirasi oleh pemikiran Dr.Lia Yuliati.

EVALUASI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(SAP)
NAMA MATA KULIAH : Evaluasi Belajar Mengajar Fisika
PROGRAM STUDI : Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fisika
SKS : 4 SKS
HARI/JAM PERKULIAHAN : Senin/10.00-11.40 ; Rabu/08.00-09.40
TEMPAT PERKULIAHAN : Ruang Kuliah PPG Fisika
Dosen : Aswin H.Mondolang

1. Tujuan Mata Kuliah :
Agar mahasiswa memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk instrument evaluasi pembelajaran fisika di sekolah (SMP/SMA/SMK) yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
2. Deskripsi Mata Kuliah :
Mata Kuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa calon guru profesional dalam pengembangan berbagai bentuk instrumen evaluasi pembelajaran fisika Sekolah Menengah (SMP, SMA) sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan dalam mata kuliah ini terfokus pada pemantapan latihan-latihan merancang dan menyusun instrumen evaluasi pembelajaran fisika SMP/SMA, sampai dengan menguji coba, menganalisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi, berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh melalui kuliah evaluasi belajar mengajar Fisika.
3. Standar Kompetensi :
Mahasiswa memahami Sistem & Rancangan Penilaian Hasil Belajar serta mampu mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai bentuk instrument Evaluasi Belajar Mengajar fisika.
4. Strategi Perkuliahan :
Agar sasaran mata kuliah ini dapat tercapai secara optimal, maka perkuliahan ini menggunakan strategi yang menekankan pada keterlibatan peserta kuliah (mahasiswa) secara aktif dalam mengkaji materi dan membahas tugas yang diberikan dan mengkomunikasikannya/ mempresentasikan dalam forum diskusi kelas.
5. Evaluasi :
Meliputi kehadiran (persyaratan mengikuti UAS) (10%) , keaktifan dalam perkuliahan (dinilai oleh teman sejawat) (10%) , Tugas tertulis perorangan dan kelompok (bobot 30%), UTS (bobot 20%), dan UAS (30%).
6. Sumber Bacaan/program (Rujukan) :
Utama :
1) BSNP., 2008. Pedoman Pengembangan Penilaian. Jakarta
2) BNSP., 2008. Rancangan Hasil Belajar, Jakarta
3) Kurikulum fisika (standar kompetensi) SMP,SMA yang berlaku
4) BNSP., 2010. Panduan Analisis Butir Tes, Jakarta
5) Software/program analisis dengan Kalkulator statistik, EXEL, ITEMAN
Penunjang :
6) Mardapi Djemari, 2008.Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Mitra Cendekia, Yogyakarta
7) Djaali, 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo.Jakarta

--------------------------------------


PERT. MATERI BAHAN AJAR METODE TINDAK LANJUT/Produk
1 Rancangan Penilaian Hasil Belajar Pwr Point (s.b.2) + (s.b.2) Ceramah, Tanya jawab Mah. Mempelajari bhn ajar
2 Konsep Dasar Evaluasi BM Fisika Pwr Point (s.b.1) + (s.b.3) Ceramah, Tanya jawab
3 Penilaian berbasis kompetensi Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab,
4 Teknik Penilaian Dan Prosedur Pengembangan Tes Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
5 Penyusunan Kisi-Kisi Dan Butir Soal Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab Kisi-Kisi Penilaian
6 Penyusunan Kisi-Kisi Dan Butir Soal (lanjutan) Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Resitasi Kisi-Kisi Penilaian
7 Perumusan Indikator soal, Penyusunan butir soal/tes Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab Kartu-kartu soal
8 UTS
9 Penulisan Butir Soal Untuk Tes Perbuatan Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab LP kinerja
10 Penulisan Butir Soal Untuk Instrumen Non-Tes Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab
11 Penyusunan Butir Soal yang Menuntut Penalaran Tinggi Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
12 Perakitan Butir Soal Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
13 Prosedur Pemeriksaan Lembar Jawaban,
Perhitungan Nilai Akhir, Dan Penyetaraan Tes /Pengembangan Bank Soal Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
14 Validitas dan reliabilitas butir soal Pendekatan Klasik Ceramah/Praktikum
15 Validitas dan reliabilitas butir soal Pendekatan Modern Ceramah/Praktikum
16 UAS