Sabtu, 19 November 2011

Format Laporan Kegiatan PPL PPG Fisika

FORMAT LAPORAN KEGIATAN PPL PPG
· Halaman judul (terdapat logo unima)
· Halaman Pengesahan (ditandatangani guru pamong, dosen pembimbing, kepsek)
· Kata Pengantar
· Daftar Isi
· Daftar Tabel/Grafik
BAG I DESKRIPSI KEADAAN SEKOLAH
· Lokasi Sekolah
· Status Sekolah
· Struktur Organisasi Sekolah
· Data Tenaga Kependidikan (Guru, Tenaga Laboran, Pustakawan Dll,) disertai grafik-grafik
· Data Siswa, disertai grafik-grafik
BAG II PELAKSANAAN PPL
· Waktu pelaksanaan
· Bentuk-bentuk kegiatan (mengajar/non megajar) mulai dari kegiatan observasi disertai foto-foto kegiatan
BAG III REFLEKSI KEGIATAN
· Aspek penunjang
· Aspek penghambat
· Solusi perbaikan/peningkatan
BAG IV PENUTUP
· Kesimpulan
· Rekomendasi/Saran
LAMPIRAN
· Jurnal kegiatan
· Curriculum vitae
Warna Kaver: (warna Fakultas)

Selasa, 15 November 2011

Pemasukan soal uji kompetensi (ujian tulis)

Kepada Yth. Dosen PPG Fisika.
Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka pelaksanaan ujian kompetensi (ujian tulis) agar memasukkan 1 nomor soal bentuk kasus pembelajaran fisika (pemecahan masalah) yang dapat dikerjakan selama + 3 jam. soal dapat dikirimkan ke alamat email: aswinmondolang@yahoo.co.id
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Tondano, 15 November 2011
Kaprodi

Rabu, 21 September 2011

Pengajuan Ujian PPL PPG


H a l : Rencana Pelaksanaan Ujian PPLPPG

Kepada : Yth. Kaprodi PPG Fisika
                      Di Tondano

Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah dipenuhinya persyaratan untuk melaksanakan
Ujian PPL maka saya mengajukan rencana pelaksanaan ujian PPL
yang akan dilaksanakan pada :
             Hari/Tanggal : ………………………………………
             Kelas/Sekolah : ………………………………………
             Jam Pelajaran : …….…..… (pkl………s.d…………)
Untuk maksud tersebut bersama ini saya lampirkan:
1. Perangkat Pembelajaran (RPP lengkap) yang akan digunakan dalam
pelaksaan Ujian PPL.
2. Jurnal kegiatan PPL.
Demikian pengajuan rencana pelaksaan Ujian PPL untuk diketahui.

                                                                     Tondano, ..…………...2011
Mengetahui:                                                   Peserta PPL PPG Fisika,
Guru Pamong,

………………                                             ……..........................

                                                 Menyetujui:
                                            Dosen Pembimbing,

                                          …………………….

Sabtu, 13 Agustus 2011

STATISTIKA DASAR

Materi Perkuliahan "Statistika Dasar"
Dosen : Aswin H Mondolang
PGBI Fisika-FMIPA-UNIMA

Bag 1.Pengetahuan dasar statistik
Bag 2.Penyajian data dalam bentuk tabel
Bag 3.Penyajian data dalam bentuk diagram
Bag 4.Ukuran pemusatan
Bag 5.Ukuran lokasi dan dispersi
Bag 6.Ukuran kemiringan, keruncingan dari kurva normal
Bag 7.Kurva normal dan kegunaannya
Bag 8.Kurva-kurva lain dan penggunaannya
Bag 9.Distribusi sampling

KONTRAK PERKULIAHAN EVALUASI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

Nama Mata Kuliah: Evaluasi Belajar Mengajar Fisika
Program Studi : Pendidikan Fisika (PGSBI)
SKS : 3 SKS
Hari/Jam: Rabu/07.30-10.00
Tempat perkuliahan: Ruang Kuliah PPG Fisika

Oleh :
Drs.Aswin H.Mondolang,MPd
Dosen Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA

1.Tujuan Mata Kuliah :
Agar mahasiswa memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk instrument evaluasi pembelajaran fisika di sekolah (SMP/SMA/SMK) yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

2.Deskripsi Mata Kuliah :
Mata Kuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa calon guru profesional dalam pengembangan berbagai bentuk instrumen evaluasi pembelajaran fisika Sekolah Menengah (SMP, SMA) sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan dalam mata kuliah ini terfokus pada pemantapan latihan-latihan merancang dan menyusun instrumen evaluasi pembelajaran fisika SMP/SMA, sampai dengan menguji coba, menganalisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi, berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh melalui kuliah evaluasi belajar mengajar Fisika.

3.Standar Kompetensi :
Mahasiswa memahami Sistem & Rancangan Penilaian Hasil Belajar serta mampu mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai bentuk instrument Evaluasi Belajar Mengajar fisika.

4.Strategi Perkuliahan :
Agar sasaran mata kuliah ini dapat tercapai secara optimal, maka perkuliahan ini menggunakan strategi yang menekankan pada keterlibatan peserta kuliah (mahasiswa) secara aktif dalam mengkaji materi dan membahas tugas yang diberikan dan mengkomunikasikannya/ mempresentasikan dalam forum diskusi kelas. Juga para mahasiswa diwajibkan menelusuri dan mengkaji berbagai sumber belajar melalui internet.

5. MATERI (POKOK) PERKULIAHAN
#Konsep-konsep Dasar Evaluasi Pendidikan (evaluasi, penilaian, pengukuran)
#Pengembangan Butir Soal (Indikator, kisi-kisi, Teknik penyusunan, bentuk soal)
#Analisis Butir Soal (kualitatif, kuantitatif: manual, exel, SPSS, iteman)

5.Evaluasi :
Meliputi kehadiran (persyaratan mengikuti UAS) (10%) , keaktifan dalam perkuliahan (dinilai oleh teman sejawat) (10%) , Tugas tertulis perorangan dan kelompok (bobot 30%), UTS (bobot 20%), dan UAS (30%).

6. Sumber Bacaan/program (Rujukan) :
Utama :
1)BSNP., 2008. Pedoman Pengembangan Penilaian. Jakarta
2)BNSP., 2008. Rancangan Hasil Belajar, Jakarta
3)Kurikulum fisika (standar kompetensi) SMP,SMA yang berlaku
4)BNSP., 2010. Panduan Analisis Butir Tes, Jakarta
5)Software/program analisis dengan Kalkulator statistik, EXEL, ITEMAN
Penunjang :
1)Djaali, 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo.Jakarta
2)Mardapi Djemari, 2008.Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Mitra Cedekia, Yogyakarta

--------------------------------------


Rabu, 03 Agustus 2011

Daftar Peserta PPL PPG, Dosen Pembimbing, dan Guru Pamong

UNIVERSITAS NEGERI MANADO
LEMBAGA PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM PPG PRAJABATAN BASIC SCIENCE –FISIKA

DAFTAR PESERTA-LOKASI-DOSEN PEMBIMBING dan GURU PAMONG
PPL PPG BASIC SCIENCE PEND.FISIKA
TAHUN 2011

SMPN 1 Tondano
1.Sefti N. Dumat : Dra.T.Rondonuwu,MPd/Audy Tumengkol,MPd
2.Jusrin : Dra.T.Rondonuwu,MPd/Audy Tumengkol,MPd
3.Selmans Karaeng :Drs.Aswin Mandolang,MPd/Audy Tumengkol,MPd
4.Wa Ode Munawar :Dra.J.Tumangkeng,MSi/Audy Tumengkol,MPd
5.Salmawati:Dra.J.Tumangkeng,MSi/Audy Tumengkol,MPd

SMPN 2 Tondano
6.Enriko Golongi : Drs.H.Wagania,MS/Bertje Wungow,SPd
7.Elvyanti Sabarara :Drs.Aswin Mandolang,MPd/Bertje Wungow,SPd
8.Nursia F. Senen :Dra.J.Rende,MSi/Bertje Wungow,SPd
9.Arwan :Dra.J.Rende,MSi/Bertje Wungow,SPd

SMPN 1 Tomohon
10.Yusniati : Prof.Dr.R.Palilingan,MSi/Drs.Harry S.Kainde
11.Jumardi Rabika :Prof.Dr.R.Palilingan,MSi/Drs.Harry S.Kainde
12.Sutrisnawati Mehora :Drs.H.S.Kangiden,MPd/Drs.Harry S.Kainde
13.Surya Ningsih :Drs.H.S.Kangiden,MPd/Drs.Harry S.Kainde

SMAN 1 Tondano
14.Abd. Rachman :Drs.J.B.Moningka,MSi/Dra.Phaggy C.A.Kumaunang
15.Ferdy Lahaube :Drs.J.B.Moningka,MSi/Dra.Phaggy C.A.Kumaunang
16.Marshel Wangkanusa :Drs.S.N.Tengko,MP/Dra.Phaggy C.A.Kumaunang
17.Evi Lisan :Drs.S.N.Tengko,MP/Dra.Phaggy C.A.Kumaunang
18.Patma W.Mangidor :Drs.H.Wagania,MS/Dra.Phaggy C.A.Kumaunang

Tondano, 28 Juli 2011
KaPRODI PPG Fisika.


Drs.Aswin H.Mondolang,M.Pd.
NIP.19600820 198503 1 004

Sabtu, 23 Juli 2011

Jurnal Peer Teaching PPG Pendidikan Fisika

JURNAL PEER TEACHING
Hari/Tanggal : ………………………………
Praktikan : ………………………………
Program Studi : Pendidikan Fisika PPG
Waktu Pelaksanaan : Pukul ..… s.d. ……… (40’Latihan, 15’ refleksi)
Ketrampilan yang akan dilatih : ……………………………
Penggalan RPP : Pertemuan I (terlampir)
Lembar Penilaian Peer Teaching : Ketrampilan 1 (Ketrampilan Bertanya)
Catatan/Komentar Pembimbing/Pendamping:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tondano, ……………………2011
Pembimbing/Pendamping,



…………………………………

Senin, 07 Maret 2011

KOMPLEKSITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR

1.1 Masalah pada Kelas Konvensional
Dalam kelas-kelas konvensional, model perkuliahan merupakan model pelajaran yang paling sering digunakan. Seorang guru berdiri di depan kelas dan terus berbicara kepada siswanya sambil memegang buku teks di salah satu tangannya, dan kapur atau spidol di tangan lainnya. Ekspresi wajah guru biasanya tegas, sementara suaranya terdengar keras dan lantang. Siswa terus mendengarkan gurunya dengan diam. Sangat jarang ditemukan siswa yang bertanya atau mengungkapkan pendapat mereka selama kelas berlangsung. Banyak guru percaya bahwa kelas semacam ini, yaitu dimana siswa mengangkat tangan dengan cepat dan menjawab dengan benar tepat setelah guru melontarkan pertanyaan, serta siswa akan menjawab “Ya” secara serempak ketika guru bertanya “Apakah kalian mengerti?” merupakan contoh terbaik. Kelas semacam ini terlihat berjalan dengan lancar dan berdisiplin. Namun, siswa berada dalam ketegangan yang sangat hebat dan kebanyakan dari mereka tertinggal selama pelajaran, khususnya siswa yang lamban pemahamannya. Hanya siswa yang mampu paham dengan cepat saja yang dapat bertahan dalam kelas semacam ini.

Pada kelas sperti ini, fokus utama guru adalah bagaimana mentransfer berbagai macam informasi yang tercantum pada buku teks kepada siswa secara tepat dan efisien. Guru berkonsentrasi pada Rencana Pembelajaran (RPP) dan mencoba mengajarkan apa saja yang tercantum dalam Rencana Pembelajaran tersebut. Guru tidak pernah berpikir tentang minat atau perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Guru juga tidak pernah berpikir pada saat beliau mengajar tentang bagaimana informasi-informasi tersebut berkaitan dengan pengalaman sehari-hari siswa atau bagaimana informasi-informasi tersebut dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Tujuan akhir guru hanyalah untuk memberitahu siswanya tentang apa yang seharusnya beliau ajarkan dalam batasan waktu tertentu. Siswa hanya berkonsentrasi untuk menghapal apa yang guru mereka katakan. Karena itu, mereka mulai berpikir bahwa menghapal merupakan cara belajar terbaik dan merupakan hal yang diiginkan oleh guru mereka. Mereka mulai mencoba untuk menghapalkan apapun tanpa pemikiran atau pemahaman yang mendalam. Dalam situasi semacam ini, banyak siswa tidak dapat memahami tujuan dari belajar dan beberapa dari mereka mungkin mulai bertanya pada diri sendiri: “Mengapa kita harus duduk diam dan mendengarkan guru dalam kelas yang tidak menyenangkan setiap hari?” ”Mengapa kita harus mempelajari hal-hal yang membosankan setiap hari?” “Apa manfaat yang kita dapatkan setelah mempelajari hal-hal ini?” dsb. Sayang sekali, siswa tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengalami pelajaran yang menyenangkan. Tingkat pemahaman mereka tidak pernah cukup mendalam, melainkan hanya pemahaman yang dangkal saja, karena mereka hanya menyentuh permukaan dari suatu topik saja.

Sumber : Depdiknas dan Depag RI-JICA. “Panduan Untuk Peningkatan Proses Belajar dan Mengajar.” Pelita SMP/MTs., Juli 2009:1.

Tugas Perencanaan Pembelajaran Fisika (2011)

Peserta Perkuliahan diharuskan:
1. Mengikuti Perkuliahan
2. Mendapatkan silabus dan RPP dari sekolah (SMP dan atau SMA)
3. Menganalisis Silabus dan RPP dari sekolah dengan mengacu pada bahan perkuliahan yang terdapat dalam arsip blog ini: a)Analisis silabus dan RPP Fisika, b) Lembar Penilaian RPP.
4. Membuat tugas mengenai komponen-komponen silabus dan RPP.

Rabu, 02 Maret 2011

Analisis Silabus dan RPP Fisika

ANALISIS SILABUS DAN RPP
MATA PELAJARAN FISIKA MA SESUAI PRINSIP KTSP
(Disampaikan pada Diklat Guru Bidang Studi Fisika MA Tk.Lanjutan)
0leh. Aswin H.Mondolang
Dosen Pendidikan Fisika FMIPA-UNIMA

PENGANTAR
Pembelajaran yang direncanakan dengan saksama oleh seorang guru sehingga dalam pembelajaran siswa terlibat aktif belajar dalam pembelajaran tentunya memerlukan langkah-langkah yang jelas, sistematis dan tepat. Perencanaan pembelajaran yang tidak sistematis dapat berakibat proses pembelajaran tidak mencapai sasaran yang tepat. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi seorang guru dalam mempersiapkan pembelajarannya. Berikut ini akan disajikan kajian mengenai Analisis Silabus dan RPP Mata Pelajaran Fisika MA sesuai Prinsip-prinsip KTSP sebagai bahan ajar yang akan menjadi salah satu referensi peserta pelatihan.
TUJUAN
1.Peserta pelatihan memahami prinsip-prinsip dan langkah-langkah mengembangkan Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika.
2.Peserta pelatihan memahami prinsip-prinsip menganalisis Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika.
3.Peserta pelatihan terampil menganalisis Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika.

MATERI POKOK
•Prinsip-prinsip dan langkah-langkah mengembangkan Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika.
•Prinsip-prinsip menganalisis Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika.
•Berlatih menganalisis Silabus dan RPP mata Pelajaran Fisika.

URAIAN MATERI
I.PENGEMBANGAN SILABUS SESUAI KTSP
A.Pengertian Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
B.Prinsip Pengembangan Silabus
1.Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3.Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5.Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8.Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
C.Unit Waktu Silabus
1.Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru kelas/guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.
2.Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
D.Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1.Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi;
b.keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c.keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
2.Mengidentifikasi Materi Pokok
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a.tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
b.kebermanfaatan bagi peserta didik
c.struktur keilmuan
d.kedalaman dan keluasan materi
e.relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
f.alokasi waktu
3.Mengembangankan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan pengalaman belajar juga mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik.
4.Merumuskan Indikator Keberhasilan Belajar
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan dan/atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5.Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
6.Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.
7.Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
E.Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
II.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.Pengertian, Tujuan dan Fungsi RPP
RPP merupakan penjabaran lebih lanjut dari silabus dan merupakan komponen penting dari KTSP yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah untuk mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar serta dengan menyusun rencana pembelajaran secara sistematis maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis,dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
B.Prinsip-prinsip mengembangkan RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran, dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan RPP harus memperhatikan perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang disajikan bahan kajian. Dalam hal ini harus memperhatikan agar guru tidak hanya berperan sebagai transformator tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar serta mendorong peserta didik untuk belajar dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Terdapat beberapa prinsip dalam mengembangkan RPP dalam menyukseskan implementasi KTSP sebagai berikut:
1.Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas.
2.RPP harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3.Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan.
4.RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
5.Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau dilaksanakan diluar kelas agar tidak mengganggu jam-jam pelajaran yang sesuai.
C.Komponen-komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memiliki enam komponen yaitu : (1)I dentitas mata pelajaran, (2) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (3) materi pembelajaran, (4) strategi atau skenario pembelajaran, (5) sarana dan sumber pembelajaran, dan (6) penilaian dan tindak lanjut, (Kunandar , 2007)
D.Langkah-langkah mengembangkan RPP
Ada empat langkah yang harus ditempuh guru dalam mengembangkan RPP,yaitu :
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan potensi yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran. Kompetensi yang dikembangkan harus mengandung muatan yang menjadi materi standar yang dapat diidentifikasi berdasarkan kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Langkah kedua adalah mengembangkan materi standar. Materi standar merupakan isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Secara umum materi standar mencakup tiga komponen utama yaitu ilmu pengetahuan, proses, dan nilai-nilai, yang dapat dirinci sesuai dengan kompetensi dasar serta visi dan misi sekolah.
Langkah ketiga dalam menyusun RPP adalah menentukan metode. Penentuan metode pembelajaran erat kaitannya dengan pemilihan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk membentuk kompetensi dasar.
Langkah keempat adalah merencanakan penilaian. Sejalan dengan KTSP yang berbasis kompetensi penilaian hendaknya dilakukan berdasarkan apa yang dilakukan oleh pesreta didik selama proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Guru sebagai pengembang RPP seharusnya melakukan penilaian terhadap efektivitas pelaksanaannya. Penilaian dapat dilakukan selama proses implementasi RPP maupun sesudahnya sehingga kegiatan yang terbaik bagi guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah adalah melakukan evaluasi kurikulum secara terus menerus, utuh, dan menyeluruh.
Karena Perencanaan merupakan suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making) maka sehubungan dengan itu RPP yang dikembangkan oleh guru menurut Ornstein dalam Mulyasa (2007), akan dipengaruhi oleh dua area yaitu: (1) Pengetahuan guru terhadap bidang studi (subject matter knowledge), yang ditekankan pada organisasi dan penyajian materi, pengetahuan akan pemahaman peserta didik terhadap materi dan pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan materi tersebut. (2) Pengetahuan guru terhadap sistem tindakan (action system knowledge), yang ditekankan pada aktivitas guru seperti mendiagnosis, mengelompokkan, mengatur dan mengevaluasi peserta didik serta mengimplementasikan aktivitas pembelajaran dan pengalaman belajar.
E.Membuat Perencanaan
Untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Yang harus dilakukan (pada intinya) adalah :
(1)mempelajari topic/materi yang akan diajarkan lalu tentukanlah target (tujuan) untuk pembelajaran tersebut. Tetapi jangan menetapkan terlalu banyak target/tujuan.
(2)pikirkan tentang skenario pembelajaran.
(3)Tentukan jenis materi dan perangkat pembelajaran yang akan Anda gunakan.
Saran untuk diperhatikan adalah Rencana Pembelajaran yang sederhana sudah cukup
Anda tidak perlu membuat rencana pembelajaran yang terlalu terperinci. Sebuah rencana pembelajaran (RPP) harus mengikuti format baku yang telah ditetapkan pemerintah. Anda harus memenuhi ketentuan ini.
Dua hal utama yang harus ada dalam suatu rencana pembelajaran adalah:
1 Tujuan. Anda harus memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Apabila tujuan Anda sudah jelas, Anda tidak akan tersesat selama pembelajaran.
2 Reaksi siswa. Anda harus mampu menganitisipasi reaksi siswa atas materi atau pertanyaan yang Anda ajukan. Dengan melakukan antisipasi semacam ini di dalam pikiran, Anda akan dapat merespon reaksi siswa dengan jauh lebih baik.
F.Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP
1)Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2)Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3)Mengembangkan budaya membaca & menulis
4)Memberikan umpan balik & tindak lanjut
5)Keterkaitan & keterpaduan
6)Menerapkan TIK (Djaali, 2009)
G.Bagaimana Kita Menganalisa Sebuah RPP?
Point penting yang harus dianalisa adalah :
1)Apakah konsep pelajaran ini jelas,
2)Apakah tujuan pelajaran dengan jelas disebutkan dalam kalimat yang ringkas,
3)Apakah proses pembelajaran dan metodologi jelas,
4)Apakah sikap belajar siswa diperhatikan, dan
5)Apakah kesimpulannya jelas.
Beberapa pertanyaan berikut dapat menghantarkan Anda pada proses menganalisa RPP : □ Apakah tujuan pembelajaran telah disusun secara tepat? Apakah telah merefleksikan
konsep dan poin-poin penting dari pelajaran tersebut?
□ Apakah struktur pelajaran telah dipertimbangkan dengan baik sehingga siswa dapat
menghubungkan pengalaman baru mereka dari pelajaran tersebut dengan pengetahuan mereka sebelumnya dan pengalaman mereka di masa lalu?
□ Apakah isi dari pelajaran tersebut memiliki hubungan terhadap pengalaman siswa sehari-hari?
□ Apakah “Masalah” telah dikembangkan berdasarkan minat, perhatian dan keingintahuan siswa?
□ Apakah waktu yang disiapkan sudah cukup untuk membuat siswa berpikir, baik secara individu maupun secara berkelompok?
□ Apakah kegiatan belajar, di mana siswa betul-betul dapat melakukan sesuatu seperti
eksperimen, telah disertakan?
□ Apakah kegiatan kelompok (khusunya “Pembelajaran Kolaboratif”) telah dipertimbangkan?
□ Apakah guru telah menyiapkan kemungkinan reaksi-reaksi yang beragam dan pertanyaan yang tepat bagi siswa?
□ Dapatkah pendapat, pertanyaan, kesalahan-kesalahan dan semua penemuan siswa dipergunakan secara efektif sepanjang pelajaran berlangsung?
□ Apakah pelajaran tersebut memiliki alur yang baik?

PENUTUP
Guru yang baik adalah guru yang mampu mempersiapkan program pembelajaran dan sekaligus mampu melaksanakannya serta mampu menilai hasil kinerjanya sendiri. Guru yang baik sudah memikirkan apa yang akan ditulis atau digambar di papan tulis ketika menyusun rencana pembelajaran. Sebuah presentasi yang dilakukan secara sadar, jelas dan terorganisir akan memfasilitasi pemahaman siswa. Seorang guru yang baik bahkan sudah memikirkan dimana presentasi tersebut akan ditulis atau digambar di papan tulis.

Semoga bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas dan Depag Republik Indonesia, 2009. Buku Petunjuk Guru untuk Pembelajaran yang Lebih Baik, JICA-IDC Japan.
http//id.wikipediaorg/wiki/kurikulum tingkat satuan pendidikan.com.
Kunandar . 2007. Guru professional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Majid Abdul. 2007. Perncanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Mulyasa, Enco. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Remaja Rosdakarya : Bandung .
Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Dasar Pemahaman dan Pengembangan). Bumi Aksara : Jakarta
--------------. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual). Bumi Aksara : Jakarta.

Lembar Penilaian RPP Fisika

LEMBAR PENILAIAN RPP Fisika

Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik

1.Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar) 1 2 3 4 5

2.Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) 1 2 3 4 5

3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) 1 2 3 4 5

4.Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik) 1 2 3 4 5

5.Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup) 1 2 3 4 5

6.Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap) 1 2 3 4 5

7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5

8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran) 1 2 3 4 5

Jumat, 25 Februari 2011

Pengantar Pendidikan Fisika RSBI

SILABUS
MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN FISIKA (RSBI)
by. Aswin_H_Mondolang
February 21, 2011
A. Pengantar
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan pada Program Pendidikan Fisika FMIPA-UNIMA adalah mata kuliah yang termasuk dalam Mata Kuliah Wajib -MKDK- dengan kode ……… yang diberikan pada semester genap Tahun Akademik (TA) 2010/2011 dengan bobot 2 SKS (Satuan Kredit
Semester).
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Pengantar Pendidikan ini merupakan mata kuliah keahlian yang mesti diikuti oleh setiap mahasiswa program studi pendidikan fisika dengan harapan dapat membekali mahasiswa, sebagai calon guru yang melaksanakan tugas dengan wawasan keilmuan pendidikan yang benar yang sajiannya meliputi komponen pendidikan dan aspek-aspeknya sebagaimana dikembangkan pada bagian “pokok bahasan” silabus ini.
B. Tujuan Instruksional/ Indikator Kompetensi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pendidikan;
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Ilmu Pendidikan;
3. Mahasiswa mampu menjelaskan landasan dan kerangka teoritik pedagogic;
4. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep teori dan praktek pendidikan;
5. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan manusia dan pendidikan;
6. Mahasiswa mampu menguraikan teori-teori yang terdapat dalam pendidikan;
7. Mahasiswa mampu menganalisis Ilmu Pendidikan sebagai sebuah Disiplin Ilmu;
8. Mahasiswa mampu menganalisis Ilmu Pendidikan sebagai sebuah sistem;
9.Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan sosiologis pendidikan;
10.Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan psikologis pendidikan;
11. Mahasiswa mampu menguraikan faktor-faktor pendidikan;
12. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen-komponen pendidikan;
13.Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan orientasi pedagogic di Indonesia;
14. Mahasiswa mampu menjelaskan makna long life education;
15. Mahasiswa mampu menganalisis dasar-dasar pelaksanaan pendidikan;
16. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan pendidikan dan filsafat pendidikan.

C. Materi/Kegiatan Perkuliahan
N0 Bahasan/kegiatan Pokok Bahasan
1. Administrasi/Orientasi Perkuliahan
Administrasi Peserta Perkuliahan
Penjelasan Silabus & strategi perkuliahan
BAB I.Landasan dan kerangka teoritik Pedagogik
1.1.Perkembangan disiplin Pedagogik
1.2.Pedagogik sebagai lmu otonom
1.3.Hakekat Pendidikan : Pendekatan Filsafat, Pendekatan Psikologi
1.4.Proses Transformasi
1.5.Proses Individuasi dan The Stackeholders Pendidikan
BAB II.Konsep Teori dan Praktek Pendidikan
2.1.Konsep Pendidikan
2.2.UU Sisdiknas
2.3.Hakekat Pendidikan
2.4.Pendekatan Pendidikan
2.5.Hakekat Belajar, Mengajar, Pembelajaran
2.6.Kondisi dan Prinsip Pembelajaran
BAB III.Pengertian Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
3.1.Istilah Pendidikan
3.2.Arti pendidikan
3.3.Pengertian ilmu pendidikan
3.4.Dasar Pendidikan di Indonesia
3.5.Pokok-pokok Isi Pendidikan di Indonesia
BAB IV.Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
4.1.Syarat-syarat berdirinya Ilmu Pengetahuan
4.2.Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Normatif, teoritis dan Praktis
4.3.Cabang-cabang dan Ilmu Bantu pendidikan
BAB V.Manusia dan Pendidikan
5.1.Manusia Pendidikan
5.2.Dressur dan Pendidikan
5.3.Hakekat Manusia
5.4.Konsekwensi Pendidikan terhadap Manusia
5.5.Pengembangan Dimensi hakekat Manusia
BAB VI.Teori-teori Pendidikan klasik
6.1.Pendidikan dalam Perspektif Empiris
6.2.Pendidikan dalam Perspektif Nativisme
6.3.Pendidikan dalam Perspektif Konvergensi
6.4.Teori pendidikan sistematis
6.5.Ilmu-ilmu Pendidikan
BAB VII. Komponen-Komponen Pendidikan
7.1.Anak didik dan Pendidik
7.2.Tujuan Pendidikan
7.3.Alat pendidikan
7.4.Lingkungan Pendidikan
7.5.Pendidikan sebagai system
BAB VIII.Anak didik sebagai komponen pendidikan
8.1.Manusia sebagai makhluk social
8.2.Pengertian Peserta Didik
8.3.Karakter Manusia sebagai Peserta Didik
8.4.Batas Awal dan Akhir Pendidikan
BAB IX.Tinjauan sosiologis pendidikan
9.1.Pendidikan dan masyarakat
9.2.Pendidikan dan pembangunan masyarakat
9.3.Pendidikan dan kesadaran kebangsaan Indonesia
9.4.Pendidikan dan kelestarian Pancasila
9.5.Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat
BAB X.Tinjauan Psikologis Pendidikan
10.1.Periodisasi perkembangan individu
10.2.Hukum dasar perkembangan kejiwaan manusia
10.3.Proses pendidikan autoaktivitas
BAB XI.Sejarah pendidikan Indonesia
11.1.Perkembangan orientasi pendidikan di Indonesia
11.2.Deskripsi sejarah Pendidikan di Indonesia
11.3.Kritik terhadap pendidikan di Indonesia
BAB XII.Long life education
12.1.Konsep dasar Pendidikan seumur hidup
12.2.Macam -macam pendidikan seumur hidup
12.3.Prinsip dasar pendidikan seumur hidup
12.4.Tujuan pendidikan seumur hidup
BAB XIII.Pendidikan dan perubahan jaman
13.1.Perkiraan masyarakat masa depan
13.2.Kecenderungan globalisasi
13.3.Pendidikan dan masa depan
BAB XIV.Filsafat dan filsafat pendidikan
14.1.Pengertian filsafat
14.2.Filsafat dan ilmu
14.3.Filsafat sebagai metode berpikir
14.4.Filsafat pendidikan

Bagi Peserta Perkuliahan : Tugas Anda membuat makalah dengan sistematka sbb:
1.Judul bab
2.Pengantar (tergambar isi materi)
3.Tujuan instruksional
4.Pembahasan (persub bab)
5.Soal-Soal
6.Kunci Jawaban
7.Daftar Pustaka.

Sabtu, 29 Januari 2011

Penuntun Penelitian Kolaboratif Dosen-Mahasiswa

PENUNTUN KEGIATAN PENELITIAN KOLABORATIF
DOSEN-MAHASISWA*)
By. Aswin H.Mondolang

A. RASIONAL
Belum terbentuknya iklim akademik dalam suatu lembaga pendidikan yang ditandai dengan kurangnya keterlibatan dosen dalam diskusi baik dalam forum ilmiah seperti seminar-seminar maupun dalam diskusi-diskusi yang bersifat informal, kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan dosen (penelitian, seminar, dll), rendahnya frekwensi pertemuan mahaiswa dengan dosen pembimbing, lamanya proses pembimbingan skripsi/tugas akhir, rendahnya produktivitas ilmiah yang dikerjakan oleh dosen dan skripsi oleh mahasiswa merupakan sederetan kendala yang harus diatasi. Untuk itu maka salah satu langkah strategik yang dapat membangun dan menumbuhkan iklim akademik yang terbuka, proaktif, dinamis ke arah interaksi akademik yang bermutu adalah dengan mengembangkan kegiatan penelitian bersama (kolaboratif).
Memang disadari bahwa penelitian yang dilakukan secara bersama (penelitian kolaboratif) mungkin dirasakan relatif masih baru di kalangan lembaga pendidikan seperti di jurusan fisika FMIPA UNIMA Tondana khususnya, bahkan pada dunia pendidikan pada umumnya yang mungkin disebabkan karena kurangnya bahkan (mungkin) tidak tersedianya penuntun/panduan dalam melaksanakan kegiatan penelitian kolaboratif.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan bersama yang dikenal dengan penelitian kolaboratif, dan untuk dapat mewujudkannya maka sikap proaktif dari para pakar (dosen) perguruan tinggi sangatlah diperlukan. Jika kegiatan penelitian ini melibatkan mahasiswa maka hal ini akan berdampak pada akselerasi penyelesaian penulisan Tugas Akhir/Skripsi mahasiswa. Dengan demikian penelitian kolaboratif sangat menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya serta memberikan keuntungan bagi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan/ pembelajaran.
B. PENGERTIAN
Penelitian kolaboratif adalah, penelitian antara dosen dengan mahasiswa yang menulis skripsi (dan dapat dikembangkan melibatkan guru mitra). Penuntun/Panduan penelitian kolaboratif ini memiliki penekanan pada penelitian dengan rancangan interaktif antara penelitian payung dengan penelitian payungan.
Penelitian kolaboratif adalah penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (dosen, guru, atau mahasiswa). Penelitian kolaboratif dilakukan untuk membangun budaya ilmiah di kalangan dosen, mahasiswa (yang sedang menyusun skripsi) dan guru sebagai praktisi pendidikan. Penelitian kolaboratif ini sangat penting untuk dikembangkan di Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA untuk meningkatkan budaya ilmiah di kampus. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian kolaboratif tersebut maka diperlukan penuntun/panduan penelitian kolaboratif. Penuntun/Panduan penelitian kolaboratif ini difokuskan pada penelitian dengan rancangan interaktif antara penelitian payung dengan penelitian payungan.
Penelitian dalam bidang pendidikan pada hakekatnya dimulai dari adanya keinginan untuk mengetahui, memperbaiki, mengembangkan, meningkatkan suatu variabel atau lebih yang biasanya diawali dengan suatu ide atau gagasan yang muncul dalam benak seseorang atau muncul melalui hasil komunikasi dari dua atau lebih pihak. Apabila ide atau gagasan yang muncul tersebut mulai ditindaklanjuti untuk memulaikan suatu penelitian dengan melibatkan pihak yang lain maka disitulah langkah awal dalam melaksanakan penelitian kolaboratif. Dengan kata lain, penelitian kolaboratif adalah suatu bentuk kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dua atau lebih pihak yang melibatkan diri sesuai dengan peranannya masing-masing mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara bersama-sama.
C. TUJUAN
Tujuan pengembangan kegiatan penelitian kolaboratif adalah :
1. Meningkatkan mutu, dan produk penelitian.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
a. Relevansi penelitian berkaitan dengan keunggulan dan kesesuaian materi penelitian dengan tuntutan kompetensi lulusan sebagai calon guru.
Kualitas penelitian dikaitkan dengan relevansi bidang kajian yang diteliti dengan tuntutan kompetensi lulusan sebagai calon guru
b. Mutu penelitian berkaitan dengan lingkup materi, ketajaman analisis untuk menentukan akar masalah atau gagasan inovatif yang dikembangkan dalam penelitian, uraian latar belakang teori yang menjadi landasan kerangka konseptual penelitian, serta metode yang menentukan keandalan rancangan, validitas proses, perolehan data dan ketepatan model analisis yang dipilih.
Kualitas penelitian difokuskan pada lingkup materi, ketajaman analisis untuk mengidentifikasi akar permasalahan, kreativitas penyelesaian masalah, pengembangan gagasan yang inovatif dan orisinil, uraian latar belakang, kerangka konseptual penelitian, rancangan penelitian, ketelitian pengumpulan data, dan ketepatan analisis data.
Kuantitas penelitian dikaitkan dengan jumlah hasil penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian dosen dapat berupa laporan penelitian dan artikel yang dipublikasikan dalam jurnal. Hasil penelitian mahasiswa dapat berupa skripsi yang disusun mahasiswa yang diikutkan dalam penelitian dosen.
c. Penelitian diharuskan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi (di kelas dan/atau di luar kelas). Produk dimaksud dapat berupa bahan ajar/bahan instruksional, metode/model pembelajaran yang spesifik sesuai karakteristik materi (bukan model-model pembelajaran namun dapat diturunkan dari model-model tersebut), pendekatan-pendekatan analisis materi (subject matter), pemanfaatan sumber pembelajaran dan media pembelajaran dll
Penelitian kolaboratif yang dilakukan difokuskan perbaikan pembelajaran di sekolah, perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya di Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA, pengembangan model/metode pembelajaran inovatif, pengembangan produk pendidikan seperti bahan ajar, animasi komputer, atau alat evaluasi. Hasil-hasil penelitian tersebut diarahkan pada produk-produk yang dapat digunakan di sekolah atau Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMA.
2. Interaksi kegiatan meneliti akan dijamin jika adanya benang merah atau hubungan material antara penelitian payung (oleh kelompok dosen) dengan penelitian payungan (skripsi mahasiswa). Interaksi kegiatan penelitian harus digambarkan secara jelas dalam skema dan prosedur penelitian. Harus diingat bahwa penelitian payung bukan sekedar gabungan dari penelitian payungannya (penelitian skripsi mahasiswa) tetapi dalam rangka meningkatkan budaya meneliti antara kelompok dosen dengan mahasiswa. Budaya tersebut diimplementasikan dalam kegiatan penelitian yang diwadahi dalam penelitian payung (oleh kelompok dosen) dengan penelitian payungan (oleh mahasiswa yang menyusun skripsi). Pada kegiatan penelitian tersebut diharapkan terjadi interaksi secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa. Indikator munculnya interaksi tersebut ditandai dengan skema dan prosedur penelitian. Hal yang perlu diingat adalah penelitian payung bukan sekedar gabungan dari penelitian payungannya (penelitian skripsi mahasiswa).

D. MATERI DAN OBYEK PENELITIAN
Materi penelitian adalah pembelajaran di sekolah (SMP dan/atau SMA) atau perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA. Penelitian payung dan penelitian payungan dapat saja meliputi perkuliahan dan pembelajaran di sekolah, asalkan kerangka penelitian, perlakuan dan hubungan variabelnya jelas dan berkaitan (interaktif atau komparatif).
Aspek yang diteliti dalam penelitian adalah aspek-aspek pembelajaran di sekolah (SMP dan/atau SMA) atau perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA. Aspek tersebut dapat berupa metode/model pembelajaran, bahan ajar, evaluasi, modul praktikum, atau media pembelajaran. Kaitan penelitian payung dan penelitian payungan ditunjukkan dengan judul penelitian, kerangka penelitian, desain penelitian, dan judul penelitian payungan. Kaitan tersebut bersifat interaktif dan komprehensif.
Materi penelitian bukan merupakan duplikasi dari penelitian sebelumnya, baik penelitian dari tim yang bersangkutan atau tim lainnya. Penelitian yang diajukan dapat merupakan penelitian pengembangan dari penelitian sebelumnya, dan diuraikan secara jelas dalam kerangka konsep penelitian
E. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang dilakukan dalam payung penelitian dan penelitian payungan bergantung pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Desain penelitian tersebut dapat berupa penelitian tindakan kelas (PTK), desain penelitian eksperimental, atau penelitian pengembangan (R & D, research and development)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. PTK ini merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud dapat pembelajaran yang terjadi di sekolah (SMP atau SMA) atau pembelajaran di Jurusan Fisika FMIPA UNIMA.
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang bertujuan mengungkapkan adanya sebab-akibat dengan menggunakan subjek yang tidak diacak. Desain penelitian yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan adalah desain kuasi-eksperimen
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk. Produk tersebut disusun berdasarkan hasil analisis data suatu penelitian yang dilakukan sebelumnya
F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KOLABORATIF :
Sebagaimana pengertian penelitian kolaboratif yang telah dikemukakan di atas maka langkah-langkah pelaksanaan suatu penelitian kolaboratif dimulai dari perencanaan (diaktualisasikan dalam bentuk proposal), implementasi, dan pelaporan. Bentuk/model perencanaan, implementasi dan pelaporan sangat berkaitan dengan karakteristik/model metodologi penelitian yang sesuai dengan bentuk permasalahan yang akan diteliti atau dikaji. Secara skematik pelaksanaan penelitian kolaboratif dapat ditampilkan sbb :
Skema 1 : Tahapan Pelaksanaan Penelitian Kolaboratif










Keterangan :
 Tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam rangkaian penelitian kolaboratif yang dilaksanakan secara bersama oleh tim penelitian (seperti : Dosen dengan Dosen, Dosen dengan mahasiswa) dimana produknya adalah proposal penelitian. Karena penelitian yang saat ini sedang digalakkan dalam dunia Perguruan Tinggi adalah penelitian yang terdiri atas penelitian induk dan penelitian bagian, maka seluruh anggota tim haruslah terlibat dalam penyusunan proposal baik proposal induk maupun proposal-proposal bagian dalam arti berperan serta sesuai dengan kompetensi dan peran yang akan dilaksanakannya. Perlu diingat bahwa dalam penyusunan proposal selalu berpedoman pada kaidah-kaidah yang baku baik secara umum maupun secara lembaga serta prinsip-prinsip metodologi penelitian. Sebagai catatan, setiap proposal perlu disampaikan dalam forum ilmiah (seminar) yang dilaksanakan untuk maksud tersebut dengan prosedur administrasi yang berlaku di lembaga tersebut dengan tidak mengurangi nilai-nilai ilmiah.
 Tahap Implementasi adalah tahap dimana seluruh rencana yang tertuang dalam proposal diimplementasikan/dilaksanakan. Pada tahap ini sangatlah perlu memperhatikan kompetensi pelaksana dengan mengacu pada prinsip-prinsip metodologi penelitian seperti validitas penelitian. Pada tahap ini pembagian tugas yang jelas merupakan suatu aspek yang jangan dilupakan.
 Tahap Pelaporan adalah suatu bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan penelitian dan sebagai alat mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian. Dalam konteks penelitian induk dan penelitian bagian, maka pelaporan penelitian induk biasa dalam bentuk Laporan Penelitian, sedangkan pelaporan penelitian bagian dalam bentuk Skripsi/Tugas Akhir. Yang harus dihindari adalah janganlah laporan penelitian induk disusun dalam bentuk gabungan dari laporan penelitian bagian (Skripsi/Tugas Akhir) tetapi hendaknya laporan penelitian bagian itu merupakan sumber data dan informasi dalam menyusun laporan penelitian induk. Baik hasil penelitian induk maupun hasil-hasil penelitian bagian haruslah diseminarkan dalam forum ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dengan prosedur administrasi yang ditetapkan.
G. ALUR PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF :
Proposal penelitian yang disusun oleh tim perlu diajuan kepada Ketua jurusan untuk mendapatkan legalitas sebelum diseminarkan dalam forum seminar jurusan baik proposal untuk penelitian induk maupun penelitian bagian. Tujuan pelaksanaan seminar adalah untuk mendapatkan masukan-masukan untuk kesempurnaan proposal yang diajukan. Sebagai catatan : seluruh anggota tim penelitian kolaboratif (mis. Dosen-Mahasiswa) harus hadir dalam pemaparan proposal.
H. MEKANISME PROSES PEMBIMBINGAN PENELITIAN PAYUNGAN.
Penelitian bagian adalah penelitian kolaboratif yang nantinya diaktualisasikan menjadi Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa. Karena akan menjadi Skripsi/Tugas Akhir maka dalam pelaksanaannya mahasiswa akan dibekali dan dibimbing oleh Tim pembimbing (Dosen) yang akan terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II. Proses pembimbingan dilaksanakan secara bersama-sama dalam bentuk diskusi pembimbingan antara Tim Pembimbing dengan mahasiswa dan bukan dalam bentuk pembagian tugas pembimbingan.
I. PERSYARATAN DOSEN DAN MAHASISWA
1. Persyaratan Dosen
(a) Ketua Peneliti : adalah dosen tetap yang aktif mengajar di jurusan Fisika, dibuktikan dengan keterangan dari ketua jurusan (apakah perlu ada surat keterangan?) Dianjurkan, ketua memiliki pengalaman (track record) yang relevan dengan materi penelitian yang diajukan. Hal ini ditunjukkan dengan uraian latar belakang, pengajuan masalah dan uraian penelitian yang pernah dilakuka. Pengalaman ketua peneliti juga ditunjukkan dalam curriculum vitae yang dilampirkan pada bagian akhir proposal penelitian.
(b) Anggota peneliti : adalah dosen tetap yang aktif mengajar di jurusan Fisika. Pengalaman anggota peneliti ditunjukkan dalam curriculum vitae yang dilampirkan pada bagian akhir proposal penelitian.
2. Persyaratan Mahasiswa
Mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian kolaboratif (untuk menyusun skripsi) adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan sbb :
(a) Tercatat sebagai mahasiswa aktif di program studi Pendidikan Fisika, FMIPA UNIMA.
(b) Tidak sedang menjalani sanksi akademik dan sanksi lainnya berkaitan dengan status kemahasiswaannya.
(c) Telah lulus matakuliah prasyarat yang ditentukan (disebutkan...).
(d) Telah menyelesaikan jumlah sks yang ditentukan (disebutkan...)
3. Persyaratan pembimbing :
Sesuai ketentuan pembimbingan yang berlaku di UNIMA, setiap mahasiswa yang menyusun skripsi dibimbing oleh dua orang dosen. Kebijakan jurusan : Pembimbing Akademik menjadi pembimbing skripsi. Selain ketentuan tersebut, dosen yang berhak membimbing adalah dosen yang aktif melaksanakan tridharma.
J. KERANGKA/STRUKTUR PROPOSAL
Struktur proposal (meliputi proposal payung dan proposal payungan) adalah sebagai berikut :
A. Proposal Penelitian Payung
Bab I Pendahuluan :
1. Latar Belakang, memuat uraian :
• masalah-masalah pembelajaran yang relevan dan layak untuk diteliti.
• Analisis masalah untuk menemukan akar masalah dan selanjutnya merumuskan model solusi atau inovasi penelitian
2. Rumusan Masalah : berbentuk pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah diturunkan dari model solusi atau inovasi yang dikembangkan dalam penelitian. Rumusan masalah lebih spesifik dari model solusi masalah. Rumusan masalah harus dapat menggambarkan kaitan permasalahan yang diteliti dalam penelitian payung dan penelitian payungan.
3. Tujuan Penelitian :
Dirumuskan tujuan masing-masing : penelitian payung dan penelitian payungan serta hubungannya. Rumusan tujuan penelitian sejalan atau bersesuaian dengan rumusan masalah penelitian
4. Produk dan Manfaat Penelitian : Uraiankan produk-produk yang akan dihasilkan melalui penelitian payungan dan penelitian payung. Perlu dideskripsikan perbedaan atau variasi antara produk penelitian payungan yang satu dengan penelitian payungan lainnya
Bab II Latar Belakang Teori dan Kerangka Konsep Penelitian
• Menguraikan teori-teori yang melandasi kerangka konsep penelitian
• Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan, baik materi maupun metodenya. Usulan akan memiliki tambahan keunggulan jika tim pengusul (ketua dan/atau anggota) memiliki pengalaman penelitian yang relevan atau yang menjadi landasan/acuan pengembangan penelitian yang diusulkan
• Menyajikan secara skematis kerangka konsep penelitian yang memuat elemen-elemen : pokok-pokok masalah - akar masalah – solusi masalah (berdasarkan dukungan teori/penelitian terdahulu) – penjabaran tujuan (terdiri atas penelitian payung dan penelitian payungan), metode penelitian yang menggambarkan : proses, materi/ variabel dan analisis penelitian induk dan penelitian bagian.
Bab III. Metode Penelitian
Komponen metode penelitian pada dasarnya mengikuti jenis penelitian yang dipilih.( eksperimen, PTK dll).
Unsur-unsur metode penelitian yang penting untuk dirumuskan secara jelas, dan sistimatik :
1. Rancangan Penelitian, harus menggambarkan :
• Posisi penelitian payung dan penelitian payungan (menurut materi pembelajaran, variabel, metode pembelajaran, penggunaan media/ sumber pembelajaran, dll)
• Rancangan perlakuan atau prosedur yang digunakan dalam penelitian payung dan payungan. Bagian ini akan menunjukkan jenis penelitian (utama) yang dikembangkan dalam penelitian payung dan payungan
2. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian payung dan penelitian payungan. Jika variabelnya berbeda harus dijelaskan bagaimana keterkaitan variabel antara penelitian payung dan payungan (serta keterkaitan variabel antar penelitian payungan), sehingga penelitian kolaboratif tersebut dapat menjawab tujuan penelitian dan solusi masalah. Jika variabelnya sama, harus dijelaskan hubungan perlakuan-perlakuan (metode, bahan ajar, media pembelajaran dll – sesuai rancangan penelitian), sehingga variabel dapat dikomparasi dan dianalisis untuk merefleksikan keunggulan perlakuan.
Rumusan variabel harus operasional dan selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator yang spesifik dan terukur. Indikator-indikator tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk instrumen penelitian (format observasi, format evaluasi produk, materi wawancara, materi tes dll).
3. Metode analisis : disesuaikan dengan rancangan penelitian payung dan masing-masing penelitian payungan
B. Proposal Penelitian Payungan
Bab I Pendahuluan :
1. Latar Belakang, memuat uraian :
• masalah-masalah pembelajaran yang relevan dan layak untuk diteliti (sebaiknya disertai data kuantitatif). Latar belakang harus fokus pada pokok masalah yang relevan dengan materi penelitian
• Analisis masalah untuk menemukan akar masalah dan selanjutnya merumuskan model solusi atau inovasi penelitian
2. Rumusan Masalah : berbentuk pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah diturunkan dari model solusi atau inovasi yang dikembangkan dalam penelitian. Rumusan masalah lebih spesifik dari model solusi masalah.
3. Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian dirumuskan secara spesik dan memberikan arah pada pokok-pokok penelitian. Tujuan penelitian sejalan atau bersesuaian dengan rumusan masalah penelitian
4. Produk dan Manfaat Penelitian : Uraiankan produk-produk yang akan dihasilkan melalui penelitian.
Bab II Latar Belakang Teori dan Kerangka Konsep Penelitian
• Menguraikan teori-teori yang melandasi kerangka konsep penelitian
• Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan, baik materi maupun metodenya.
• Menyajikan secara skematis kerangka konsep penelitian yang memuat elemen-elemen : pokok-pokok masalah - akar masalah – solusi masalah (berdasarkan dukungan teori/penelitian terdahulu) – penjabaran tujuan, metode penelitian yang menggambarkan : proses, materi/ variabel dan analisis.
Bab III Metode Penelitian
Unsur-unsur metode penelitian yang penting untuk dirumuskan secara jelas, sistemik dan sistimatik adalah :
i. Rancangan Penelitian :
Rancangan penelitian bergantung pada jenis penelitian yang dipilih (seperti penelitian eksperimen, PTK dll). Untuk mahasiswa yang belum memiliki pengalaman mengajar atau mengajar kurang dari satu tahun, dianjurkan untuk merancang penelitian skripsi dalam bentuk PTK, penelitian eksperimen. Jenis penelitian lain dapat dijaukan yang penting harus memiliki keunggulan dalam hal : kemanfaatan produk/hasil penelitian, metode, link dengan penelitian payung.
ii. Definisi operasional variabel penelitian, yang selanjutnya dijabarkan menjadi indikator-indikator penelitian. Untuk variabel pembelajaran, indikator harus meliputi indikator proses dan indikator capaian/target. Indikator-indikator tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk instrumen penelitian (format observasi, format evaluasi produk, materi wawancara, materi tes dll).
iii. Subyek penelitian ( eksperimen, PTK,dll) : uraian kriteria subyek penelitian disesuaikan materi dan rancangan penelitian. Untuk penelitian deskripsi diuraikan populasi, ukuran dan teknik penarikan sampel
iv. Prosedur penelitian : menguraikan tahapan-tahapan kegiatan penelitian (a.l. penyiapan kelas, penyiapan materi dan pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi proses, evaluasi capaian, refleksi, rekomendasi penelitian). Untuk penelitian eksperimen perlu diuraikan mekanisme pengendalian validitas eksperimen (internal dan eksternal)
v. Metode analisis (sesuai jenis penelitian yang dipilih)
Daftar Pustaka (sistem nama penulis, tahun, judul, penerbit)
Lampiran :

*)Tulisan ini banyak diinspirasi oleh pemikiran Dr.Lia Yuliati.

EVALUASI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(SAP)
NAMA MATA KULIAH : Evaluasi Belajar Mengajar Fisika
PROGRAM STUDI : Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fisika
SKS : 4 SKS
HARI/JAM PERKULIAHAN : Senin/10.00-11.40 ; Rabu/08.00-09.40
TEMPAT PERKULIAHAN : Ruang Kuliah PPG Fisika
Dosen : Aswin H.Mondolang

1. Tujuan Mata Kuliah :
Agar mahasiswa memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk instrument evaluasi pembelajaran fisika di sekolah (SMP/SMA/SMK) yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
2. Deskripsi Mata Kuliah :
Mata Kuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa calon guru profesional dalam pengembangan berbagai bentuk instrumen evaluasi pembelajaran fisika Sekolah Menengah (SMP, SMA) sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan dalam mata kuliah ini terfokus pada pemantapan latihan-latihan merancang dan menyusun instrumen evaluasi pembelajaran fisika SMP/SMA, sampai dengan menguji coba, menganalisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi, berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh melalui kuliah evaluasi belajar mengajar Fisika.
3. Standar Kompetensi :
Mahasiswa memahami Sistem & Rancangan Penilaian Hasil Belajar serta mampu mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai bentuk instrument Evaluasi Belajar Mengajar fisika.
4. Strategi Perkuliahan :
Agar sasaran mata kuliah ini dapat tercapai secara optimal, maka perkuliahan ini menggunakan strategi yang menekankan pada keterlibatan peserta kuliah (mahasiswa) secara aktif dalam mengkaji materi dan membahas tugas yang diberikan dan mengkomunikasikannya/ mempresentasikan dalam forum diskusi kelas.
5. Evaluasi :
Meliputi kehadiran (persyaratan mengikuti UAS) (10%) , keaktifan dalam perkuliahan (dinilai oleh teman sejawat) (10%) , Tugas tertulis perorangan dan kelompok (bobot 30%), UTS (bobot 20%), dan UAS (30%).
6. Sumber Bacaan/program (Rujukan) :
Utama :
1) BSNP., 2008. Pedoman Pengembangan Penilaian. Jakarta
2) BNSP., 2008. Rancangan Hasil Belajar, Jakarta
3) Kurikulum fisika (standar kompetensi) SMP,SMA yang berlaku
4) BNSP., 2010. Panduan Analisis Butir Tes, Jakarta
5) Software/program analisis dengan Kalkulator statistik, EXEL, ITEMAN
Penunjang :
6) Mardapi Djemari, 2008.Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Mitra Cendekia, Yogyakarta
7) Djaali, 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo.Jakarta

--------------------------------------


PERT. MATERI BAHAN AJAR METODE TINDAK LANJUT/Produk
1 Rancangan Penilaian Hasil Belajar Pwr Point (s.b.2) + (s.b.2) Ceramah, Tanya jawab Mah. Mempelajari bhn ajar
2 Konsep Dasar Evaluasi BM Fisika Pwr Point (s.b.1) + (s.b.3) Ceramah, Tanya jawab
3 Penilaian berbasis kompetensi Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab,
4 Teknik Penilaian Dan Prosedur Pengembangan Tes Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
5 Penyusunan Kisi-Kisi Dan Butir Soal Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab Kisi-Kisi Penilaian
6 Penyusunan Kisi-Kisi Dan Butir Soal (lanjutan) Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Resitasi Kisi-Kisi Penilaian
7 Perumusan Indikator soal, Penyusunan butir soal/tes Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab Kartu-kartu soal
8 UTS
9 Penulisan Butir Soal Untuk Tes Perbuatan Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab LP kinerja
10 Penulisan Butir Soal Untuk Instrumen Non-Tes Naskah (s.b.1) + (s.b.2) + (s.b.6) Ceramah, Tanya jawab
11 Penyusunan Butir Soal yang Menuntut Penalaran Tinggi Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
12 Perakitan Butir Soal Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
13 Prosedur Pemeriksaan Lembar Jawaban,
Perhitungan Nilai Akhir, Dan Penyetaraan Tes /Pengembangan Bank Soal Naskah (s.b.1) Ceramah, Tanya jawab
14 Validitas dan reliabilitas butir soal Pendekatan Klasik Ceramah/Praktikum
15 Validitas dan reliabilitas butir soal Pendekatan Modern Ceramah/Praktikum
16 UAS